Sunday 22 November 2009

Versus Budak Muhammaddiyah

Bismillah

Dear d'Kemponers di seluruh penjuru dunia, lagi-lagi admin mohon maaf karena telah menelantarkan situs paling penting di Indonesia ini. Daripada Anda mual karena terlalu sering melihat kemalasan tidak sempatnya admin mengupdate situs ini, saya lebih baik langsung cerita sahaja. Dan lagi, cerita tentang kekalahan kami. Bila kami kalah terus, tim ini mungkin bakal gulung karpet alias bangkrut karena tak ada dana untuk bermain lagi.

Pertanyaan besarnya: ke mana para eksekutif muda Kemponan FC mengalirkan uang mereka? Ari Galon dengan perusahaan air minumnya, Fajar dengan pabrik pengolahan kelapanya, Bagong dengan penyewaan Play Stationnya, atau Jojo yang kakeknya adalah Tuan Tanah, semuanya tak mampu menyelamatkan Kemponan FC dari kemiskinan. Kami bahkan berniat mencuri kabel fiber optik yang tergeletak di pinggir jalan kampung kami untuk mencari uang. Doakan iman kami masih kuat, sehingga tindakan tercela itu tak kami lakukan.

Nah, kembali ke inti postingan kali ini. Rabu, 18 November 2009 yang lalu, Kemponan FC kembali bermain melawan tim futsal lain. Kali ini dari SMA Muhammaddiyah, yang tak lain tak bukan adalah teman-teman dari Deni dan Ari Galon. Kurangnya koordinasi membuat beberapa pemain Kemponan FC tidak datang atau terlambat hadir. SMS dari Rio baru saya terima setelah ashar, padahal pertandingan akan dimulai jam 4 di Lapangan Perdana di kota. Otomatis Dedi pun tak ada di lapangan tepat waktu.

Selain itu, Chandra masih cedera, kaki Fajar terluka, Ari Galon terpaksa bolos sekolah, Jojo tidak optimal karena bermain menggunakan sepatu (skillnya jadi lebih tinggi bila sepatunya dilepas, dan kami percaya itu), Om Sulis tak bisa datang karena kelelahan (beliau ini bermain untuk 2 tim futsal. Mungkin Kemponan FC menjadi side project beliau), Rio belum sembuh benar, maag saya kumat, dan kami tak biasa bermain di lapangan yang kecil dengan karpet dan bola yang licin.

Tapi bukan, bukan semua hal itu yang bikin kami kalah. Sederhananya, kami akui kami main tidak baik. Itu saja. Mungkin akibat tidak serius berlatih, atau tidak benar-benar kompak saat bertanding. Yang pasti, kami tak mau cari-cari alasan lagi, alasan yang cenderung dibuat-buat. Kami tak mau mengesankan kami ini tim hebat dengan menyalahkan hal-hal lain yang tak penting. Kami tak mau banyak cingcong. Kami memang benar-benar tim yang masih lemah, mudah takluk, kacangan, dan kere pula.

Dua gol awal merupakan bukti bahwa kami main tidak sehati. Kami ketinggalan 3-0 saat Dedi datang. Dan itu sungguh melemahkan mental. Akhirnya, skor berakhir 6-8 untuk kemenangan SMA Muhammaddiyah. Bang Dani mencetal 2 gol. Salah satunya dengan mengandalkan teknik tinggi: melewatkan bola di sela-sela kaki kiper lawan. Ari Galon sedang dalam performa terbaiknya kemarin: 3 gol ia sarangkan, 1 gol hasil kemelut di depan gawang, 1 gol tendangan volley, dan 1 gol hasil dari tendangan langsung dari corner kick. Dan 1 gol hasil dari tendangan spekulasi saya dari luar daerah penalti.

Mas Qliex, Fajar, Ari Galon, Bagong, Dedi, Deni, Rio, Jojo, Bang Dani, Nongnong Mammud, dan saya sendiri, pulang dengan kepala menunduk. Udara maghrib yang dingin semakin mendinginkan perasaan kami hari itu. Semoga di pertandingan selanjutnya kami bisa bermain dengan lebih baik. Amiin.

1 comment:

  1. msh ada hr pmblsan. Il capitano mrasa resah dgn smua ini. Balas...serbu

    ReplyDelete