Sunday 6 June 2010

Versus Parjap FC

Bismillah

Parjap FC ini bukannya Parjap FC yang biasa ikut kami main tiap hari Minggu, tapi another Parjap FC yang anggotanya anak2 SMP. Sebetulnya tidak ada ketertarikan lagi bermain dengan mereka karena alasan klasik: terlalu lemah, dan cenderung bukan main futsal (tapi keras2an betis dan sikut). Dilihat dari awal saja sudah tidak meyakinkan, mereka main tidak pernah pakai sepatu! Tapi, entah Chandra yang sedang depresi atau bagaimana, akhirnya ia pesan juga lapangan di Keramat Futsal hari Jum'at kemarin.

Mau bagaimana lagi. Sudah terlanjur basah, ya sudah hamil sekali.. eh maksudnya mandi sekali. Seperti biasa, Kemponan FC kekurangan personil. Agyl dan Wahyu tidak bisa hadir, Dedi Pentol kecelakaan (semoga cepat sembuh Ded.. Jangan cengeng!), Deni tetap bermain walau masih dilanda cedera, Andre Kumelkucel sibuk ngurusin bini mudanya. Jadilah kami cuma bertujuh: Mas Qliex, Om Sulis, Bang Dani, Deni, Chandra, Rio, dan saya. Entah kami sedang sial apa, skor pun berakhir seri 7-7.

Ada satu kejadian yang tidak habis kami pikir. Beruntung kami dapat pinalti hingga 2 kali karena lawan menyentuh bola di daerah terlarang. Entah seperti diberi santet atau memang sedang lemah syahwat, Mas Qliex yang mengeksekusi pinalti pertama gagal membuat gol. Sedang penalti kedua berhasil saya tuntaskan dengan baik. Terbukti, kematangan usia tidak selalu berpengaruh pada kematangan mental.

Kami sudah bersumpah untuk tidak lagi bermain dengan Parjap FC. Seperti kata Captain Tsubasa, "lawanlah tim yang membuat kita mengeluarkan seluruh kemampuan yang kita punya!"

2 comments:

  1. Sbnrnya kalah or menang dlm sport itu biasa. Yg ndak biasa adalah saya udah males/bad mood liat calon lawan ceker ayam(kampongan, red). Next time cari lawan yg prestisius bro. Bravo KFC

    ReplyDelete
  2. perform kemaren emang lagee jelek bro...makanya eksekusi penalti kagak masup.
    betul kata il capitano...kita kudu cari lawan yg gak kampungan lagee seperti parjap FC.

    ReplyDelete